Sunday 12 January 2020

AKU DAN DESEMBER

AKU DAN DESEMBER

Desember itu awal dari luka dan bahagia ku,
Karena disitulah awal kutemukan jawaban dari segala gunda ku,
Walau kala itu ada luka yang menyayat hatiku,
Namun luka itupun lenyap entah mengapa ku tak tahu....

Desember itu dia pergi meninggalkan luka,
Desember itu ada yang datang menghapus lara,
Desember itulah akhir dari sebuah perjalanan lama,
Namun Desember itu jua awal ku temukan bahagia...

Kaki ini masih tetap berjalan tanpa henti walau banyak duri dan bebatuan,
Cita ini masih kokoh bagai dinding-dinding tebing yang tak tergoyahkan,
Dihati dan jiwa ini tersimpan rasa yang sulit tuk diucapkan,
Hanya untaian kata syukur kepada Tuhan, telah pertemukan ku dengan wanita yang membuatku mengerti arti setia dan kebahagiaan......***

Saturday 8 September 2012

Puisi “Cinta yang Ternodai”


Lesu langkah terasa tak bermakna
Impian dan asapun hilang entah kemana
Dalam kesunyian kucoba bangkit menerjang bara
Melewati hari hariku yang kian terasa hampa

Cinta yang pernah berhias indah dalam hati
Kini harus pergi dan enggan tuk kembali
Dalam hening ku teruskan langkah tuk mencari arti
Ku tak mau terus hidup dalam pesona ilusi

Ketika mentari tak lagi menampakkan sinarnya
Ku kan terus melangkah bersama segenggam asa
Ku kan pergi jauh meninggalkan semua derita
Tak peduli kaki ini legam dengan torehan luka

Ku yakin, semua derita kan berlalu dan berarak menepi
Tak ada lagi luka karena cinta dan manisnya janji
Walau sulit tuk lupakan manisnya cinta yang telah ternodai
Namun bahagia ku kan datang mengetuk pintu hati



Friday 24 August 2012

PUISI “Kerinduan Kepada Guruku (Pahlawan Tanpa Jasa)”


Hembusan petuahmu masih melekat di dinding dinding hariku
Walau seribu jiwa datang menghampirimu,
Aku tahu sosokku tak akan terhapus oleh waktu,
Lantaran ia terpatri dalam sejarah perjalananmu.

Kerinduan kukirimkan bersama angin yang berlalu
Aku rindu fatwamu yang membuatv terang jalanku
Aku rindu engkau menertawakan kebodohanku.
Aku sadar akan pentingnya dirimu di masa laluku

Aku rindu sindiranmu dalam lantunan khotbahmu
Mungkin noda telah melumuri ragaku,
Tapi aku rindu dikau yang selalu membimbing langkahku
Menuntunku hingga ku gapai seluruh asa dan cita cita ku